Polisi ungkap kasus aborsi
Koran.online, JAMBI - Penemuan sesosok janin bayi menghebohkan warga Jalan Raden Pamuk, Kelurahan Kasang Jaya, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Jumat (28/8). Janin tersebut telah terkubur selama dua hari di depan ruko kosong.
Janin yang masih merah tersebut diduga hasil aborsi, dan diperkirakan baru berumur lima bulan. Saat ditemukan, janin dibungkus tas ransel berwarna hitam dikubur dengan kedalaman sekitar 40 cm di sebelah rumah nenek korban.
Kanit Reskrim Polsek Jambi Timur, Iptu Hasmi, mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara. Kemudian, pihaknya langsung mengecek ke lokasi.
"Janin ini sudah 2 hari terkubur. Kita dapat laporan ada pasien di RS Bhayangkara usai aborsi. Kemudian, kita selidiki, kita mendapatkan pelaku dan meminta untuk menunjukkan lokasi penguburan janin yang dia lakukan tersebut," kata Hasmi, Jumat (28/8) dilansir jambikita.
Diketahui, janin bayi tersebut milik sepasang remaja yakni inisial TM (17) warga Jalan Raden Pamuk dan kekasihnya yakni AY (18) warga Jalan Yos Sudarso, tega membuang bayinya sendiri pada Rabu (26/8) sekira pukul 22.00 WIB.
Setelah pelaku memberitahu lokasi pengubaran janin bayi tersebut, sekitar pukul 13.00 WIB, baru lah pihaknya mengetaui bahwa benar disana ada janin bayi tersebut.
“Selanjutnya langsung kita bawa ke rumah warga sekitar untuk dimandikan dan dikafani dan langsung kita lakukan pemakaman di TPU Sunda Sari Putra,” tambahnya.
Pelaku aborsi adalah seorang wanita yang tidak bersekolah lagi, ia dibantu bersama paman dan bibinya, yang mana mereka melakukan aborsi tersebut pada malam harinya.
Sebelumnya, wanita tersebut diberi obat lalu merasakan sakit, kemudian memanggil bibi dan paman TM. Akhirnya, TM mengalami pendarahan dan langsung mengeluarkan janin bayi tersebut dan dikuburkan di samping rumah neneknya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku dan juga saksi yakni paman dan bibi korban. Sementara, TM masih di rawat di RS Bhayangkara, karena mengalami pendarahan.
"Mereka pacaran, pelaku (AY) masih bersekolah, TM yang dirawat RS Bhayangkara tidak bersekolah lagi," pungkasnya
***