![]() |
Timnas Indonesia merayakan gol ke gawang Laos pada Piala AFF 2012. Saat itu gawang Indonesia dikawal Wahyu Tri Nugroho. |
BOOMBASTIS.COM- Di era kepelatihan Nilmaizar hingga Luis Milla siapa yang tidak mengenal sosok, Wahyu Tri Nugroho?
Sahabat Booms rasa tak ada satu pun pecinta Timnas Indonesia yang tak mengenal penjaga gawang yang telah makan asang garam kanca sepakbola tanah air ini.
Sejak Timnas Indonesia ditangani Nilmaizar tahun 2012 lalu. Wahyu Tri jadi langganan kiper utama menyingkirkan beberapan nama seperti Andritani Ardyaksa dan beberapa penjaga gawang berlabel timnas lainnya.
Dominasi Wahyu terus berlanjut hingga masa Luis Milla menangani Timnas Indonesia. Ia kerap tampil starter di masa itu.
Sejumlah klub telah dibela kiper berusia 35 tahun tersebut. Diantaranya, Persiba Bantul, Persis Solo, dan Bhayangkara FC.
Jika saja Wahyu Tri merasa besar kepala dengan capaiannya selama ini maka ia tak akan mau ke PSM Makassar jika statusnya digantung alias harus trial.
Media Officer PSM Makassar, Sulaeman Abd Karim mengatakan, Wahyu Tri sama seperti pemain lain. Harus mengikuti trial untuk mendapatkan penilaian dari pelatih.
"Ikut latihan namun statusnya belum jelas. Artinya tunggu penialian pelatih," imbuh dia.
Saldi Tolak Gabung dengan Status Trial
Saldi Amiruddin mengungkapkan kekecewaan setelah pemain kelahiran Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan pada 9 Maret 1995 lalu itu diminta tim pelatih PSM Makassar mengikuti Trial.
"Pelatih salah menilai saya, dan saya akan buktikan di luar," ujarnya
Sekadar diketahui, Karir sepakbola, Saldi Amiruddin mulai terlihat ketika ia bermain untuk tim Madura United.
Penampilannya yang cemerlan membuat Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Albers tertarik. Nama, Saldi pun diusulkan ke manajemen.
Alhasil tanpa embel-embel trial atau seleksi putra daerah pun diterbangkan kembali ke Kota Daeng. Selama memperkuat PSM Makassar, Saldi terbilang salah satu pemain yang kerap jadi pembeda.
Meski diakui, dirinya kerap memulai pertandingan dari bangku cadangan.
Pasalnya, ia kalah bersaing dengan striker macam Ferdinand Sinaga, hingga Zulham Zamrun di awal karirinya bersama PSM.
Kini nama, Saldi kembali jadi buah bibir bagi kalangan suporter Pasukan Ramang.
Keputusannya tidak ikut latihan dengan alasan tak terima status trial menuai tanggapan.
Ada menyebut Saldi merasa besar ada pula menyebut manajemen mestinya perlakukan Saldi layaknya pemain muda lain.
Jauh sebelum bergabung dengan klub Profesional, Saldi Amiruddin bersama beberapa pemain lainnya sempat membela tim sepakbola Sulawesi Selatan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016.
Meski tampil gemilang saat membela PON Sulawesi Selatan. Namun bakat Saldi malah ditemukan tim Madura United.
Tim asal Jawa Timur itu melihat ada potensi dimiliki Saldi. Hingga akhirnya dikontrak pada musim 2017 lalu. Musim 2017 masih berlangsung. Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Albers kala itu kepincut dengan permainan Saldi.
Ia kemudian mengusulkan nama sang pemain ke manajemen. Akhirnya, di awal 2018. Saldi resmi berkostum kebesaran PSM Makassar. Meski sebetulnya Madura United enggan melepasnya.
Bahkan dalam sebuah pertandingan, pelatih Madura United memberi gestur ke CEO PSM Makassar agar merelakan Saldi kembali ke Madura. Namun CEO PSM tegas menjawab No!
Musim Liga 1 2021 menjadi catatan sejarah penting dalam perjalanan PSM Makassar di kasta tertinggi sepakbola tanah air. Pasalnya, sejak tebentuk sekira seratusan tahun lebih lalu.
Baru pada 2021 PSM berjuang dari Zona Degradasi hingga laga terakhir. Pemain yang berhasil membawa PSM bertahan di Liga 1 termasuk Saldi.
CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin mengatakan, jika tak mau mengikuti trial dan keputusan yang dibuat pelatih. Maka, Saldi dipersilahkan keluar.
"Harus trial, kalau tidak mau silahkan keluar. Keputusan pelatih harus dipatuhi," tukas dia.