![]() |
Tim PSM Makassar saat mengikuti latihan di Stadion Gelora BJ Habibie, Kota Parepare. |
BOOMBASTIS.COM- Pelatih PSM Makassar punya cara sendiri dalam menentukan skuadnya yang akan berlaga pada AFC Cup dan Liga 1 2022 mendatang.
Bernardo Tavares bahkan menerapkan sistem degradasi dalam memilih pemain. Jika dalam turmanen pramusim ada pemain dianggap gagal bersaing, maka dinyatakan degradasi dan buntutnya jika pemain statusnya masih trial tidak diloloskan.
Lantas apakah pemain yang sudah resmi teken kontrak tetap dipertahankan meski gagal bersaing dengan pemain lain. Jawabannya tentu tidak.
Artinya, pemain yang telah resmi dikontrak pun jika tak mampu menunjukkan perkembangan, bakal dipersilahkan keluar dari tim alias dipinjamkan ke tim lain demi mendapatkan jatah menit bermain.
Pelatih Kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares mengatakan, timnya yang ada saat ini bisa berubah di semua lini. Jika dirinya menemukan pemain lebih dari yang ada.
"Kalau ada pemain melebihi yang ada sekarang saya siapkan ruang. Bahkan di semua lini. Bukan berarti pemain saya yang ada sekarang jelek. Namun dalam membentuk tim dibutuhkan seleksi ketat," ungkapnya.
Ia menyebutkan, tak pernah memandang pemain dari nama besarnya. Dirinya lebih senang dengan pemain-pemain biasa namun pekerja keras.
"Saya butuh pemain pekerja keras. Bukan pemilik nama besar, tim butuh pekerja di dalam lapangan dalam menghadapi pertandingan," imbuh dia.
Ungkapan, Bernardo Tavares itu mulai dibuktikan. Saat ini PSM Makassar didominasi pemain yang namanya tak se popular dengan Evan Dimas dan lain-lain.
Bahkan ada beberapa pemain baru PSM Makassar berasal dari tim Liga 2. Namun secara kualitas mereka mampu mengalahkan eks timnas khususnya dalam persaingan masuk dalam formasi permainan Bernardo.
Ada pula Eks Timnas dinyatakan gagal dalam seleksi, Billy Keraf, Wahyu Tri Nugroho, dan beberapa nama lain dianggap tak masuk dalam formasi Bernardo.